Thursday, March 20, 2014

PETIR


Proses Terjadinya Petir :
Petir adalah proses gejala alam yang selalu terjadi di muka bumi, terjadinya seringkali pada  bersamaan dengan terjadi hujan air seperti di Indonesia atau hujan es seperti di negara eropa. Seringkali petir  ini dimulai dengan munculnya lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah permukaan bumi dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai semua benda fisik dan mahluk hidup dimuka bumi. Oleh karena itu efeknya dari bahaya petir cenderung menghancurkan, maka sudah tidak ada pilihan lain selain menangkal bahaya petir tersebut dengan alat penangkal petir yang sering dipasang diseluruh dunia, baik dengan  sistim instalasi penangkal petir konvensional maupun sistim  instalasi penangkal petir radius, dan akan jauh lebih baik lagi jika dipasang juga alat pendeteksi datangnya petir seperti lightning counter 
Bahaya Dan Ancaman Dari Petir :
Bahaya dan ancaman Petir terus  mengintai kita, rumah kita maupun pabrik kita, apalagi seiring datangnya musim hujan yang disertai badai.
Sudahkah bangun rumah, pabrik anda dilindungi dari ancaman sambaran petir ?....
Jika belum dan sebelum terlambat, segeralah hubungi kami di telpon 021-83399714 / 081584643388 /  untuk berkonsultasi gratis dan mencari solusi untuk melindungi aset anda dari bahaya kebakaran akibat sambaran petir.
Penangkal petir, penangkal petir rumah, penangkal petir gedung, penangkal petir kantor, penangkal petir pabrik ditempat anda bermasalah ? …… Temukan solusinya di JARINDO
Bahaya Induksi (Sambaran Petir secara tidak langsung) :
Petir selain bisa menyambar lewat gedung sudah dilengkapi penyalur petir jenis elektrostatik atau radius, petir bisa juga menyambar lewat jaringan listrik PLN yang terbuka, umumnya jaringan listrik terbuka masih banyak digunakan negara tertentu seperti di Indonesia. Arus petir yang merusak perangkat panel (saklar tukar otomat) bukan menyambar pada bangunan yang sudah dipasang penangkal petir, melainkan mengenai jaringan listrik PLN dan arus petir ini masuk ke bangunan mengikuti kabel listrik dan merusak panel listrik tersebut.
Jadi biasanya sambaran petir mengenai jauh dari bangunan yang terlindungi oleh penangkal petir elektrostatik maupun radius yang terpasang digedung tersebut. hal ini sudah biasa terjadi karena kabel distribusi PLN memakai kabel distribusi terbuka/telanjang dan letaknya tinggi, seperti yang terpasang di jaringan listrik tegangan tinggi di kota-kota di Indonesia.
Untuk penanganan agar tidak terulang kembali maka perlu sekali jaringan listrik yg ada didalam gedung dilengkapi oleh perangkat arrester (penahan surja) (pelepas tegangan lebih). Jenis dan merk dari arrester ini banyak sekali yang tersedia di pasaran umum, yang jelas pemasangan arester ini harus berlapis dan tetap harus terhubung ke grounding bumi.
Pemasangan lapis 1 : ARRESTER UDARA sebuah lempeng 2 kutub dengan kerenggangan tertentu yang dikonek antara kutub positif (+) dan grounding, jumlah arrester ini di sesuaikan dengan Kutub Positif yang ada (FASA).
Pemasangan lapis 2 : ARRESSTER VARRISTOR yakni jenis perangkat arrester yg dengan sistem Metal Okside Varistor , dengan teknik pemasangan yg sama.
Prinsip pengamanan 2 lapis ini diharapkan bila ada arus petir yang masuk secara langsung ke jaringan instalasi listrik bisa lepas/dibuang ke grounding bumi dengan tahapa-tahapan yang lebih aman dan pasti.
Petir merupakan gejala alam yang sangat komplek, pemasangan penangkal petir hanya dapat bekerja secara efektif sekitar 90%, sedangkan yang 10% lainnya sangat ditentukan oleh factor alam atau gejala alam.
Bahaya akibat sambaran petir :
1.      Sambaran Petir langsung mengenai bangunan (objek) :
Sambaran petir yang langsung mengenai struktur bangunan rumah, kantor, gedung dan pabrik, tentu saja hal ini sangat membahayakan bangunan rumah, kantor, gedung dan pabrik dan seluruh isinya karena bisa berefek kebakaran , kerusakan perangkat elektrik / elektronik atau bahkan korban jiwa. Maknya kenapa setiap banguan diwajibkan memiliki penangkal petir. Cara Penanganannya adalah dengan pemasangan Terminal Penerima Petir serta instalasi grounding pendukung yang baik dan benar.  
2.      Sambaran petir melalui Jaringan Listrik
Bahaya sambaran ini sangat sering terjadi, petir menyambar diluar are bangunan tetapi berefek pada bangunan, hal ini karena sistem jaringan distribusi listrik/PLN memakai kabel udara terbuka dan berposisi tinggi , bilamana ada petir yang menyambar pada kabel terbuka ini maka seakan-akan arus petir di salurkan ke pemakai langsung.
Penanganannya dengan memasang pengaman Tegangan Lebih / Arrester .
3.       Sambaran Petir melalui  jaringan Komunikasi
Bahaya sambaran petir jenis ini serupa dengan yang ke-2 tetapi berefek kepada perangkat komunikasi, misalnya selurer
Penanganan dengan cara sama pemberian grounding yang benar nilai ohmnya, biasanya dibawah 1 Ohm, karena pada setiap perangkat elektrik yang ada di pasaran pada dasarnya sudah dilengkapi anti nois / arrester yang disalurkan melalui grounding listrik.
 
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalan bagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi, tanpa merusak bangunan dan peralatan yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
  1. Batang penangkal petir (Konvensional dan Sistem Radius)
  2. Kabel konduktor murni penangkal petir
  3. Tempat pembumian / Pentanahan penangkal petir
Batang penangkal petir - Penangkal Petir Konvensional - Penangkal Petir Sistem Radius
Batang penangkal petir berupa batang tembaga murni yang ujungnya runcing. Ini merupakan ciri sistem penangkal petir konvensional ciptaan Benyamin Franklin ( Bapak Penangkal Petir Dunia ). Berkat penemuan penangkal petir konvensional ini, Benyamin Franklin telah menyelamatkan harta dan nyawa jutaan manusia di seluruh dunia. Kenapa batang tembaga penangkal petir konvensional dibuat runcing, hal ini karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan menuju ke batang tembaga penangkal petir yang runcing ini. Batang tembaga penangkal petir yang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan. Dan semua sistem penangkal petir konvensional bekerja persis seperti ini.
Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga ( Kawat tembaga khusus untuk penangkal petir ). Diameter jalinan kabel  konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang tembaga penangkal petir yang bermuatan listrik menuju ke tanah. Kabel konduktor penangkal petir tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan dan sebaiknya dilapisi bahan isolasi untuk yang menuju ke bawah tanah. Supaya hasil instalasi penangkal petir bisa bekerja dengan baik, semua material tembaga petir ( spit penangkal petir ) dan kawat tembaga harus  khusus untuk instalasi penangkal petir. Hal ini supaya hasil instalasi penangkal petir bisa bekerja dengan efektif. Selain sistem penangkal petir konvensional, saat ini juga telah diciptakan penangkal petir sistem radius. Sistem penangkal petir jenis ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dibandingkan sistem penangkal petir konvensional. Kelebihan sistem penangkal petir radius adalah memiliki cakupan wilayah proteksi terhadap petir yang jauh lebih luas, namun sistem ini harus memiliki sistem grounding penangkal petir yang benar-benar bekerja dengan baik dan sebaiknya memiliki grounding yang jauh dibawah nilai resistansi 1 Ohm. Oleh karena sistem penangkal petir radius ini mencakup wilayah yang sangat luas, maka kemungkinan petir yang masuk melalui alat penangkal petir radius tersebut jauh lebih luas dan banyak. Artinya frekwensi masuknya petir melewati penangkal petir tersebut jauh lebih sering. Oleh karena itu sistem penangkal petir radius ini berserta grounding nya harus benar-benar bekerja. Kalau tidak petir akan masuk ke wilayah yang dicakup oleh sistem penangkal petir radius tersebut.
Tempat pembumian
Tempat pembumian ( grounding ) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .
Cara kerja Penangkal Petir :
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).  
Solusi Murah Pemasangan Penangkal Petir, Penangkal Petir Rumah, Penangkal Petir Gedung, Penangkal Petir Kantor, Penangkal Petir Pabrik, Penangkal Petir Terbaik, Penangkal Petir Termurah 
Pengecekan berkala/rutin instalasi penangkal petir Setiap instalasi penangkal petir sebaiknya dikontrol atau diperiksa secara berkala setiap setahun sekali dan dilakukan menjelang musim penghujan (Internal Check) , diharapkan selama musim penghujan bangunan akan aman dari bahaya petir. karena bahaya petir lebih sering mengancam pada saat musin hujan.
Sebagaimana peraturan pemerintah Indonesia RI NO. :PER. 02/MEN/1989 TENTANG PENGAWASAN INSTALASI PENYALUR PETIR, maka pemeriksaan berkala oleh instansi terkait / Disnaker dilakukan setiap 2 tahun , hal ini dimungkinkan bila pihak pengguna menyadari perlunya keselamatan kerja bagi karyawan yang ada disekitar tempat kerja dan terlingdungi dari ancaman bahaya petir.
JARINDO selalu menawarkan jasa untuk instalasi penangkal petir tersebut, yaitu : 
1. Jasa pemasangan penangkal petir konvensional maupun yang radius 
2. Pemeriksaan berkala tahunan ( 1 tahun sekali ), terutama pada saat menjelang musin hujan. 
3. Pemeriksaan / Sertifikasi Disnaker setiap 1 tahun sekali, bila diperlukan
Perlindungan terhadap Sambaran Petir
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi diri danlingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi sangat efektif adalah metode Sangkar Faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian atau grouding.
Petir merupakan suatu peristiwa alam yang sering terjadi di bumi, terjadinya seringkali mengikuti peristiwa hujan baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup dan semua bangunan yang ada disekitarnya