Thursday, December 1, 2011

Keluar dari Zona Nyaman


Sebenarnya saat ini saya berada di Zona Nyaman pekerjaan. Nyaman karena tempat kerja deket dari rumah hanya perlu berjalan kaki. Nyaman karena teman-temannya cukup enak dan asyik-asyik. Nyaman karena ownernya sangat mengeti karyawan-karyawannya. Nyaman karena selalu masuk kerja siang hari jam setengah 1 sampai setengah 9 malam sehingga pagi-pagi saya bisa tetap menjalankan bisnis yang saya mulai.

Tapi kurang nyaman juga karena, pada tanggal 1 saya sudah bingung membagi-bagi uang gaji yang saya terima tuk bayar motor, beli kebutuhan rumah tangga, buat uang sekolah anak, buat biaya makan sehari-hari sekeluarga termasuk orang tua saya, biaya pengobatan keluarga (saya,anak saya, kedua orang tua saya),juga membantu mebayar tagihan listrik dan PAM.

Pusinkkkkkk...................

Untungnya sih saya menjalankan bisnis, jadi walau sdikit uang yang ada bisa muter. Tapi tetep sepertinya saya butuh pekerjaan dengan penghasilan yang lebih..... sambil menunggu bisnis yang saya mulai berkembang.

Terus...........???????????

Mulailah pada hari ini saya browsing2 cari info lowongan pekerjaanbaru. Niatnya sih pengen jadi marketing obat atau alat kesehatan. Cari sana cari sini. Beberapa sudah saya kirim cv melalui email. Mudah-mudahan aja ada yang nyantol.

Jujur saya nyaman sama keadaan ini, tapi saya juga harus berani bergerak dan memulai sesuatu yang baru yang InsyaAllah lebih baik tuk saya dan keluarga.

Kenapa......?

Fadil makin lama makin besar, banyak kebutuhan dan tuntutan, bahkan dalam waktu dekat ini Fadil minta di sunat. Hmmmm pusing jadinya....

Bapak dan Mama juga mulai menua dan sering sakit-sakitan. Walau saya anak ketiga dari tiga bersaudara, tetapi hanya sayalah yang tinggal bersama orang tua. Hanya sayalah yang tau keadaan kesehatan orang tua, maka dari itu saya jugalah yang haus lebih peduli akan kesehatan kedua orang tua saya. Terlebih Bapak yang nggak berhenti untuk mengeluh sakit.

Kebutuhan rumah tangga juga jadi tanggung jawab saya, mulai dari beras samapai ke masakan tiap hari. Memang kadang mama membantu, tapi ggak tiap hari mama ada job jadi nggak tiap hari juga mama punya uang. Kalau BApak sudah lama pensiun dan nggak mempunyai penghasilan. Kadang hanya membantu tetangga servis macem2 bapak baru punya uang.

Rumah yang kami tempati merupakan bangunan tua dan kuno. Sudah sejak tahun 1982, belum pernah di renovasi. Terkadang ragu akan keselamatan bangunannya. Belum lagi mulai bocor dimana-mana dan sering tergenang banjir.

Dan alasan yang paling kuat, adalah mewujudkan impian-impian saya. Saya ingin menjadi berguna untuk sesama terutama keluarga saya. Saya ingin menghajikan kedua orang tua saya. Saya juga ingin punya kendaraan yang lebih baik lagi. Intinya saya menginginkan keuangan yang jauh lebih baik dari yang ada sekarang.

Makadari itu, selain saya merintis bisnis saya, sepertinya saya juga membutuhkan pekerjaan baru. Mudah-mudahan ada pekerjaan yang cocok dengan saya.

Aminnnn......

Dan satu hal yang harus saya syukuri, saya menjalankan Bisnis Oriflame... Alhamdulillah banyak membuka mata dan hati saya. Banyak mamfaat yang saya dapatkan sejak ikut club ini. Harapan saya bisa sukses seperti mereka yang terdahulu sukses di oriflame.

Mereka saja bisa, maka saya juga harus bisa. Tetap usaha dan semangat walau harus terseok-seok. Tapi saya yakin kalau saya pasti bisa di Oriflame.

Amiiiinnnn.................

No comments:

Post a Comment